^^..Kamu tidak sendirian, masih da teman di sekitarmu..^^

Kamis, 17 Mei 2012

__belajar dari seekor burung__

___filosofi burung___

Saat sang induk burung betina
mengerami telurnya, dengan setia tidak
meninggalkan sarangnya, Induk burung
jantan dengan ketulusannya pergi
mencari makan dan segera kembali ke
sarang untuk menyuapi isterinya dengan
penuh kasih sayang.
Saat telur burung menetas, anak_anak
burung pun bermanjaan menyambut
kehangatan induknya, dan sang induk
bergantian memberikan perlindungan
pada anak2nya.
Saatnya sang ibu pergi mencarikan makan
untuk anak-anaknya yang kelaparan di
dalam sangkar. Ia rela menahan lapar
sebelum anaknya kenyang.
Setelah anak-anak tumbuh besar, sang
ayah akan mengajarkan anak-anaknya
terbang, dan dengan kesabaran
menyambut anak-anaknya yg jatuh dan
memberinya semangat untuk terus
belajar terbang.
Saat semua telah bisa terbang, burung-
burung itu memiliki kebebasannya untuk
mengarungi dunia, tiada kemelekatan dan
tiada pamrih, demi kebahagiaan
semuanya mereka belajar untuk terus
bertahan hidup dan terbang bebas
melihat keindahan alam bebas.
Bagaimana dengan kita? Sudahlah filosofi
burung menjadi renungan hidup bagi
kita?
Manusia jauh lebih berhati mulia dari pada
burung, Ada burung-burung tertentu,
ketika anaknya lahir cacat, maka induknya
langsung mendepak sang anak dari
sarangnya, dan anak burung yg tidak
mampu bertahan hidup akan segera mati.
Tidak dapat dipungkiri, ada manusia yang
mengaborsi anaknya sebelum
kelahirannya di dunia, atau
menelantarkan anak yang sudah
dilahirkanya, ada juga yang tega
membuang anaknya ke tong sampah,
atau dihanyutkan di sungai.
Tentu masih banyak orang tua yang
memiliki cinta kasih, kasih sayang dan
kebijaksanaan pada anak-anaknya.
Kebahagiaan Keluarga jauh diatas
segalanya.
Semoga Semua Bahagia adanya, semoga
semua selalu damai, tentram dan
bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar